Berdampingan dengan Ibu Kota Baru, Pelabuhan Bakal Dibangun di Kotabaru.

Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur terkait pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Satu di antara infrastruktur yang disiapkan adalah pelabuhan yang sedianya dibangun di Kotabaru, Batulicin, Kalimantan Selatan. Pembangunan tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian konsensi antara Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IIl Kotabaru-Batulicin, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan dengan PT Pelabuhan Swangi Indah yang dilakukan Direktur Utama PT Pelabuhan Swangi Indah, Krismarsyaf Tambia di Jakarta pada Jumat (4/10/2019).

Pembangunan pelabuhan tersebut diungkapkan Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kotabaru-Batulicin Capt M Hermawan karena lokasi pelabuhan berdampingan dengan Ibu kota baru. Atas kerjasama tersebut diharapkannya dapat bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya kepada masyarakat sekitar. “Besar harapan kami pula, melalui perjanjian ini dapat memberikan nilai positif pada peningkatan ekonomi sekitar, melalui penyerapan tenaga kerja, serta usaha mikro dan makro,” ungkapnya dilansir Warta Kota, Jumat (4/10/2019).

Keberadaan pelabuhan katanya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional, mulai dari mikro hingga makro. Sehingga pembangunan dirasakan dapat membangun wilayah Kalimantan Selatan ke depannya. Dirinya juga berharap, dengan hadirnya Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Swangi Indah akan menstimulus BUP swasta lainnya, khususnya dari Kalimantan Selatan untuk turut berinvestasi di bidang kepelabuhanan, khususnya di Pelabuhan Kotabaru-Batulicin. “Terlebih saat ini kita ketahui Provinsi Kalimantan Selatan akan menjadi salah satu wilayah penopang Ibu Kota Baru yakni di Kalimantan Timur,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Swangi Indah, Krismarsyaf Tamba menyebut perjanjian konsensi merupakan bentuk kepastian bagi swasta yang bergelut di bidang kepelabuhan. “Perjanjian juga merupakan bukti adanya persaingan bisnis yang sehat, karena tidak ada monopoli dalam bisnis ini, siapapun swasta yang memiliki Badan Usaha Pelabuhan dapat mengembangkan bisnisnya dengan menggandeng pemerintah sebagai rekan bisnis,” ungkap Krismarsyaf. Dengan terjalinnya kerjasama lanjutnya, dapat membuka peluang bagi pengusaha, khususnya putera daerah untuk mengembangkan bisnisnya di bidang usaha pelabuhan. “Dan tentunya berimbas pada meningkatnya perekonomian masayarakat daerah setempat,” imbuhnya.

Menurut Krismarsyaf, peran Pelabuhan saat ini sangat penting dan strategis dalam pertumbuhan industri dan perdagangan, serta merupakan suatu entitas usaha yang memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.